STRESS

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dirasakan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting.Stres adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan.Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.Adapun beberapa gejala stres, yaitu:
  1. Jantung sering berdebar tanpa sebab diketaui
  2.  Berkeringat-dingi atau merasa menggigil
  3. Ke toilet lebih sering dari biasanya
  4. Mulut terasa kering
  5. Sakit/ nyeri di perut bagian atas
  6. Mudah lelah walaupun mengerjakan pekerjaan yang ringan
  7. Merasa sakit seluruh otot badan yang tidak biasa
  8. Sakit kepala tanpa sebab
  9. Mudah tersinggung,
  10. Kurang rasa humor
  11. Kurang selera terhadap makanan, kesenangan ataupun seks
  12. Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit tanpa disadari
  13. Kurang  punya waktu  menjalankan hobi/ kebiasaan
  14. Merasa tidak mampu mengatasi permasalahan apapun”
  15. Kurang tertarik berkomunikasi dengan orang lain, selalu menghindar
  16. Kurang percaya  terhadap penampilan diri
  17. Merasa segala sesuatu tidak berguna
  18. Selalu merasa kehilangan dan sedih
  19. Pelupa
  20. Sulit tidur, tidur tidak nyaman dan mudah terbangun, bangun merasa tidak segar
Sebenarnya stres tidak perlu dicegah, karena stres secara alamiah pasti dialami oleh semua orang.
Yang perlu dicegah yaitu stress yang berlebihan yaitu apabila Anda mengalami gejala-gejala stres yang berlangsung lebih dari 7 hari (Lihat 20 Gejala Utama stress tanpa diketahui penyebabnya).
Agar Anda tidak termasuk ke kategori tersebut diatas lakukan 7 hal berikut ini:
  1. Tetapkan tujuan hidup anda  visi dan misi
  2. Kembangkan hobi
  3. Kebiasaan yang baik
  4. Komunikasi sosial
  5. Perhatikan lingkungan sekitar Anda
  6. Memelihara kesehatan
  7. Menyadari kekurangan
Ke 7 Hal tersebut saling berkaitan dan dilaksanakan secara seimbang , tidak berlebihan.
Satu kata kunci dari 7 hal tersebut yaitu “Jadilah orang yang berarti”




Posted by
Unknown

More

THIS HOUSE WOULD BAN GENETIC CLONING

Nowadays development of technology is develop very rapid, many turn up innovations, such as cloning system. Cloning system is a process that produces individuals from a same species in identical as genetic. In certain animal or plant cloning formed naturally called asexual reproduction process. While in biotechnology, cloning helps people to produce copies of DNA or gen, cell, and organism. The life creature use DNA and RNA to save and to transfer genetic information, because every life creature use the same genetic code to make a protein. Like this turn up the researchers to think able or disable create gen material manipulation like this so that can find DNA and RNA which genetic characteristic suitable that we want.

However in this development of technology new innovation, also follow with a new problem. Not all respond this development as a positive problem. At the back development technology turn up skeptic category and don’t care to religion doctrine, he thought will obstruct this development. On the order side develop of knowledge and technology is difficult held back, and religion as source ethics or value have to play the character in all situation.

I agree about this title, because cloning on the people is not very humane. The create baby from cloning process only from one gen individual people and if the result cloning grow be adult, so this adult the same as don’t have the parents. Although the cloning people external from mother’s uterus but it is only as mediator or a place where he grow before external, so the cloning people don’t have a blood contact with anyone.

Based on the fact, cloning on the people must be stopped. Because it is the same killed some one if the experiment is not successful.

Posted by
Unknown

More

Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah

KARYA TULIS ILMIAH

A.     Pengertian Karya Tulis Ilmiah.
Karya tulis ilmiah adalah hasil penelitian, hasil evaluasi program pendidikan, dan/atau hasil gagasan untuk pemecahan atau menjawab suatu masalah dengan menggunakan tinjauan teori dan fakta/data di lapangan.

B.      Fungsi Karya Tulis Ilmiah
Menggambarkan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan fakta dan data dalam pemecahan masalah

C.      Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
1.      Berfokus pada kajian tentang suatu masalah sentral yang tercakup dalam salah satu tugas pokok dan fungsi penilik PNFI.
2.      Menggunakan kajian empirik dari lepangan dan kajian teoritik dari studi kepustakaan.
3.      Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, yaitu singkat, padat, dan populer.

D. Sistimatika Karya Tulis Ilmiah

JUDUL PENELITIAN
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I :  PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
B.      Pembatasan dan Perumusan Masalah
C.      Tujuan Penelitian
D.     Asumsi
E.      Hipotesis/Pertanyaan Penelitian
F.       Metode Penelitian
G.     Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

BAB II : LANDASAN TEORITIS/STUDI KEPUSTAKAAN

A.       Teori-teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, bersumber dari:
1.     Buku-buku ilmiah,
2.     Jurnal, makalah ilmiah
3.     Laporan penelitian
B.       Teori-teori yang relevan dengan motodologi penelitian.

BAB III : METODOLOGI/PROSEDUR PENELITIAN
A.      Definisi Operasional Variabel dalam Hipotesis, atau istilah-istilah dalam Pertanyaan Penelitian.
B.       Pengembangan Alat Pengumpulan Data.
C.       Penentuan Ukuran Sampel/Subjek Penelitian.
D.      Pengumpulan Data.
E.       Prsedur dan Teknik Pengolahan Data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.     Temuan-temuan Penelitian
B.      Pembahasan

BAB  V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI/
                IMPLIKASI
A.     Kesimpulan
B.      Rekomendasi/Implikasi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.     ALAT PENGUMPULAN DATA
B.      DATA PENELITIAN

RIWAYAT HIDUP


PENJELASAN BAB-BAB KARYA TULIS ILMIAH

BAB I: PENDAHULUAN

Bab I tentang pendahuluan merupakan bagian awal dari karya tulis ilmiah. Pendahuluan ini berisi: Latar belakang masalah dan analisis masalah, rumusan masalah biasa dalam bentuk pertanyaan penelitian dan atau hipotesis, definisi istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, asumsi atau anggapan dasar, metode penelitian secara garis besar beserta tekhnik pengumpulan data dan pendekatannya, lokasi dan sampel penelitian. Secara ringkas berikut ini dibahas satu persatu.

1. Latar Belakang Masalah
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud mengungkapkan mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi penilik, pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan dalam latar belakang masalah adalah apa yang membuat peneliti merasa tertantang, penasaran dan resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti. Dalam latar belakang masalah sebaiknya diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan. Ada baiknya kalau diutarakan kerugian-kerugian apa yang bakal diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti untuk pemecahannya.  Sebaliknya,  keuntungan-keuntungan apa yang bakal diperoleh apabila masalah tersebut dipecahkan melalui penelitian. .Di samping itu, perlu diuraikan pula secara jelas masalah yang hendak diteliti di wilayah kerjanya. 
Untuk mampu merumuskan latar belakang secara runtut, jelas dan tujum, maka penilik dituntut untuk mampu membaca dan memaknai gejala-gejala yang muncul dalam dunia pendidikan luar sekolah.  Untuk  itu, pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang dimiliki penilik perlu sejak awal dilakukan. 

2. Rumusan Masalah
       Merumuskan masalah merupakan pekerjaan kecermatan. Hal yang dapat menolong penilik keluar dari kesulitan merumuskan judul dan masalah adalah pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para pak dalam bidang-bidang yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Dalam rumusan dan analisis masalah sekaligus juga diidentifikasi variabel-variabel dalam penelitian beserta definisi operasionalnya (penjelasan istilahnya). Untuk mempermudah, maka rumusan masalah dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat bertanya (pertanyaan penelitian) dan atau kalimat pernyataan yang berbentuk hipotesis setelah didahului uraian tentang masalah.

3. Pertanyaan penelitian dan Hipotesis
           Pertanyaan penelitian dan atau hipotetis dijabarkan dari rumusan masalah.  Pertanyaan penelitian dikemukakan dalam kalimat-kalimat tanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah atau sub masalah yang akan dicari jawabannya dalam karya tulis ilmiah.  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan oleh penilik sebagai peneliti.  Pertanyaan penelitian dan atau hipotesis dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka yang akan dicari jawabannya atau masih harus diuji kebenarannya. Melalui karya tulis ilmiah, hipotesis akan dinyatakan dapat diterima diterima atau ditolak.
       Hipotesis harus dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat analitis. Untuk penelitian yang bersifat deskriptif, yang bermaksud mendetesiskan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat, oleh karena memang tidak pada tempatnya.  Hipotesis penelitian harus dirumuskan dalam kalimat afirmatif. Hipotesis tidak boleh dirumuskan dalam kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan, atau kalimat mengharapkan.

4. Penjelasan Istilah atau Definisi operasional
          Penjelasan istilah atau definisi operasional digunakan untuk menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam pertanyaan penelitian atau variabel-variabel dalam hipotetis.   Tujuannya adalah supaya terdapat kesamaan persepsi antara peniik dan pembaca tentang istilah-istilah atau variabel-variabel yang diajukan oleh penilik sebagai peneliti.
        Penjelasan istilah atau definisi operasional harusnya sampai melahirkan indikator-indikator yang akan diteliti yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.  Apabila dipandang perlu maka istilah yang terdapat dalam judul dan sub judul tesis dapat pula dijelaskan.  Namun yang paling diutamakan yaitu istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian atau variabel-variabel dalam hipotesis.

5. Tujuan Penelitian /Studi
       Rumusan tujuan penelitian/studi ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Oleh sebab itu rumusan tujuan itu harus konsisten dengan rumusan masalah dan mencerminkan pula proses penelitiannya. Rumusan tujuan penelitian tidak boleh sama dengan rumusan maksud penulisan karya ilmiah yang ditulis pada halaman Sampul Luar dan halaman Sampul Dalam.
       Tujuan penelitian bisa terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan secara singkat dalam satu kalimat tentang  apa yang ingin dicapai melalui penelitian. Tujuan khusus dirumuskan dalam bentuk butir-butir (misalnya, 1, 2, 3, dst) yang secara spesifik mengacu kepada pertanyaan-pertanyaan penelitian.

6. Asumsi atau Anggapan dasar
       Fungsi asumsi atau anggapan dasar dalam sebuah karya tulis ilmiah merupakan titik pangkal penelitian dalam rangka penulisan karya ilmiah itu. Asumsi/anggapan dasar dapat berupa teori, evidensi-evidensi dan dapat pula pemikiran peneliti sendiri. Apapun materinya, asumsi/anggapan dasar tersebut harus sudah merupakan sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan atau dibuktikan lagi kebenarannya; sekurang-kurangnya bagi masalah yang akan diteliti pada masa itu. Asumsi/anggapan dasar dirumuskan sebagai landasan bagi pertanyaan penelitian dan atau hipotesis.
       Asumsi/anggapan dasar dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, bukan kalimat bertanya, kalimat menyuruh, kalimat menyarankan atau kalimat mengharapkan.

7. Metode Penelitian
       Metode Penelitian yang disajikan dalam Bab Pendahulaun bersifat garis besar, sedangkan rinciannya dikemukakan pada Bab III. Ke dalam metode penelitian ini dimasukkan instrumen atau alat pengumpulan data. Metode, dapat disebut metode penelitian historis, deskriptif, inferensial, eksperimental, atau kaji tindak. Alat (instrumen) pengumpulan data dapat terdiri atas teknik angket, wawancara, observasi partisipatif, observasi non-partisipatif, atau tes. Pendekatan penelitian dapat berupa pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.  Dipaparkan pula teknik pengolahan dan analisis data.  Apabila dianggap perlu dapat pula dimasukkan pendekatan sosiologis, pendekatan edukatif, dan sebagainya. Kedalam bab ini juga dimasukkan proses uji coba dan pengembangan instrumen penelitian yang secara khusus digunakan untuk mengumpulkan data.

8. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
       Di samping menyebut lokasi, populasi dan sampel penelitian pada bagian ini juga harus disebutkan alasan mengapa penelitian itu dilakukan di tempat suatu tempat tertentu  dan dengan subyek (populasi/sampel) penelitian tertentu pula. Alasan ini akan menjadi kuat apabila dikaitkan dengan rumusan masalah, latar belakang masalah, dan tujuan penelitian, serta teknik analisis data.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS

       Kajian pustaka sangat penting dalam suatu karya ilmiah, karena melalui kajian pustaka ditunjukkan kedudukan suatu penelitian di tengah perkembangan ilmu dalam bidang yang diteliti. Kajian pustaka harus memuat hal-hal berikut ini :
(a)        apakah teori-teori utama dan teori-teori turunannya dalam bidang yang dikaji,
(b)       apa yang telah dilakukan oleh orang lain atau peneliti lain dalam bidang yang diteliti dan bagaimana mereka melakukannya (prosedur, subyek),
(c)        setelah peneliti melakukan kajian secara komprehenshif, maka dapatlah diketahui masalah apa yang masih perlu diteliti sehingga jelas kedudukan penelitian ini di tengah penelitian-penelitian sejenis sebelumnya.
Dalam melaporkan hasil kajiannya, peneliti membandingkan, mengontraskan, dan meletakkan tempat kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan pada akhirnya menyatakan posisi/pendirian peneliti disertai alasan-alasannya. Dengan demikian menjadi sangat jelas mengapa peneliti hanya menggunakan teori-teori dan hasil penelitian tertentu saja dan tidak yang lainnya. Telaah ini diperlukan karena tidak ada penelitian empirik tanpa didahului telaah kepustakaan.
          Telaah teoretis dimaksudkan untuk menampilkan “mengapa dan bagaimana” teori dan hasil penelitian para pakar terdahulu itu dipergunakan oleh penilik dalam penelitiannya, termasuk di dalamnya merumuskan asumsi-asumsi penelitiannya.
       Dalam prakteknya, judul Bab II disesuaikan dengan masalahnya, tetapi dapat juga diberi judul KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORITIK, atau KAJIAN TEORITIK karena isinya telah tergambar dalam judul penelitian. Bila dikehendaki, kajian pustaka dapat dituangkan dalam 2 (dua) sub bab, masing-masing mengemukakan tentang teori-teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan sub bab lainnya menjelaskan secara rinci teori yang digunakan dalam penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang secara garis besar telah disinggung pada Bab I. Pembatasan istilah yang ada pada judul dan variabel yang diteliti dalam penelitian juga dijelaskan dalam bab ini. Semua prosedur dan tahap-tahap penelitian mulai persiapan hingga penelitian berakhir dijelaskan dalam bab ini. Di samping itu, dilaporkan juga tentang alat-alat (instrumen) pengumpulan data yang digunakan beserta proses pengembangan dan uji validitas dan reliabilitasnya. Sangat penting untuk dijelaskan mengapa sesuatu tekhnik atau prosedur/metode dipilih oleh peneliti.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

       Dalam bab ini dilaporkan hasil-hasil penelitian. Penyajian mengikuti butir-butir tujuan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian. Penyajian hasil penelitian diikuti oleh pembahasan. Dalam pembahasan ini diperlukan sikap ilmiah peneliti, yakni sikap bersedia dan terbuka untuk dikritik, sikap bersedia dan terbuka mengemukakan sebab-sebab keanehan hasil penelitiannya jika hal itu memang terjadi. Sebaliknya juga peneliti bersikap tidak segan-segan mengemukakan hasil-hasil penelitiannya itu secara apa adanya tanpa meninggalkan tata krama ilmiah dan tata krama pergaulan.
       Dalam bab ini dapat pula disajikan rangkuman secara ringkas dan terpadu sejak dari persiapan hingga penelitian berakhir. Dikatakan ringkas dan terpadu oleh karena penulisan rangkuman ini tidak harus secara berurutan dari awal hingga akhir, akan tetapi semua komponennya telah dipadukan menjadi satu kesatuan yang utuh dan dituangkan ke dalam satu uraian yang padat. Oleh sebab itu, rumusan-rumusannya tidak perlu sama, bahkan sebaiknya tidak sama, dengan rumusan-rumusannya tidak perlu sama.

BAB V: KESIMPULAN DAN IMPLIKASI/REKOMENDASI

       Dalam bab ini disajikan penafsiran/pemaknaan peneliti secara terpadu terhadap semua hasil penelitian yang  telah diperolehnya. Karena sudah ada unsur penafsiran,maka isi kesimpulan akan berbeda dengan rangkuman. Dalam menuliskan kesimpulan dapat ditempuh salah satu cara dari dua cara berikut : (a) dengan cara butir demi butir, atau (b) dengan cara esei padat. Untuk karya tulis maka penulisan kesimpulan dengan cara esei yang padat akan lebih baik dari pada dengan cara butir demi butir.
       Implikasi atau rekomendasi yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditunjukkan kepada para pembuat kebijakan, kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
       Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis (buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lain dari internet) atau tercetak (misalnya Compact Disk, Video, film, atau kaset) yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Di pihak lain, sumber-sumber yang tidak pernah dipergunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah tersebut atau tidak dikutip, tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka, walaupun pernah dibaca oleh peneliti.
       Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis tanpa nomor urut. Sumber tertulis/tercerak yang memakan tempat lebih dari satu baris, ditulis dengan jarak antar-baris satu spasi; sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah dua spasi. Cara menulis Daftar Pustaka secara khusus dijelaskan pada bagian Teknik Penulisan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
       Lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian dan penulisan hasil-hasilnya menjadi satu karya tulis ilmiah. Setiap lampiran diberi nomor urut Lampiran sesuai dengan urutan penggunaannya. Di samping diberi nomor urut Lampiran ini juga diberi Judul Lampiran. Nomor Urut Lampiran akan mempermudah pembaca untuk mengaitkannya dengan bab terkait. Apabila nomor urut lampiran tersebut terdiri atas dua angka Arab dengan diselang satu tanda penghubung di mana angka depan menyatakan nomor urut lampiran. Misalnya, lampiran 1.2 artinya lampiran 2 dari Bab 1.

RIWAYAT HIDUP
       Riwayat hidup dibuat secara padat dan hanya menyampaikan hal-hal yang relevan dengan kegiatan ilmiah, tidak semua informasi tentang yang bersangkutan. Cakupannya adalah: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan dan jabatan (bila telah bekerja), prestasi-prestasi yang pernah dicapai, dan apabila ada, karya ilmiah/publikasi yang telah dihasilkan atau diterbitkan. Riwayat hidup dapat dibuat dengan gaya butir perbutir dan dapat pula dibuat dengan gaya esei padat. Dalam tesis atau tesis gaya yang kedua lebih tepat dari pada gaya yang pertama.


DAFTAR PUSTAKA

Babbie, E. (1986).  The Practice of Social Research.  Belmont, Ca: Wadsworth Publising Co.
Creswell, J. W. (1994).   Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.  London: Sage Publications.
Fowles, J. (1984).  Handbook of Futures Research.  London: Greenwood Press.
McTaggart, R. (1993).  Action Research: A Short Modern History.  Victoria, Austr.: Deakin University.
Moleong, L. J. (2001).  Metode Penelitian Kualitatif.  Bandung: PT Penerbit Remaja Rosdakarya.
Riyanto, Y. (2001).  Metodologi Penelitian Pendidikan.  Surabaya: Penerbit SIC.
Sudjana, D. (2004).  Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan nonformal dan Pengembangan SDM. Bandung: Fallah Production.
_________   (2001).  Hakekat Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).  Paper bahan Pelatihan Dosen PLS UPI dan Universitas Negeri Yogyakarta.  Bandung: Prodi PLS FIP UPI.
Suryabrata, S. (2000).  Metodologi Penelitian.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tim Pelatih Proyek PGSM (1999).  Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).  Jakarta: Depdiknas.
Universitas Pendidikan Indonesia (2004).  Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi).  Bandung: UPI Depdiknas.
Posted in: Membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Posted by
Unknown

More
Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Copyright © 2012 Ratih's BlogTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.